Kalurahan JATIMULYO

Di tengah hamparan perkebunan kelapa kopyor yang subur, sebuah inovasi menggema dari Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo. Kelompok petani muda yang dikenal sebagai Taruna Tani Rukun Lestari mulai berinovasi dan mengambil langkah berani untuk menggarap potensi luar biasa dari olahan kelapa kopyor tersebut. Kelapa kopyor, yang telah dikenal karena cita rasanya yang lebih lezat dan memiliki ciri khas daging buahnya yang terpisah dari tempurung, kini menjadi fokus utama mereka dalam menciptakan terobosan ekonomis baru yaitu minuman kaleng berbahan baku kelapa kopyor.

Padukuhan Semuten menjadi basis wilayah penanaman Kelapa Kopyor yang sudah ada semenjak 50 tahun silam dan diinisiasi oleh Bapak dari Mbah Paijo. “Dahulu Bapak saya membawa bibit kelapa kopyor varietas dalem dari wilayah Sumatera untuk dibawa pulang dan ditanam disini, dan sekarang mulai berkembang pesat menjadi banyak,” Ujar Mbah Paijo. Lebih lanjut Mbah Paijo menjelaskan jika dalam satu janjang pohon buah kelapa itu terdiri dari lima buah kelapa, yang kopyor hanya tiga biji saja dan sisanya itu tidak kopyor. Sementara sisanya tetap memberikan nilai ekonomis dan dijadikan sebagai bibit untuk penanaman dan dijual ke masyarakat umum.

“Kami bersama Taruna Tani dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta bekerja sama, saat ini sedang melakukan pengembangan produk olahan Kelapa Kopyor. Hal ini dilakukan karena mengingat berlimpahnya potensi Kelapa Kopyor yang ada di wilayah kami, terutama di wilayah Padukuhan Semuten,” Ujar Iwan, Ketua Taruna Tani saat ditemui di Sekretariat Taruna Tani. Kerja sama erat antara Taruna Tani dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta telah memberikan dorongan yang dibutuhkan untuk mengubah potensi ini menjadi produk yang bernilai. UAD ikut serta dalam pembuatan mesin produksi untuk minuman kemasan kaleng.

Ketua Taruna Tani, Iwan, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam pengembangan produk olahan kelapa kopyor. Iwan berharap, nantinya produk minuman kaleng berbahan kelapa kopyor ini bisa menjadi produk unggulan di Kalurahan Jatimulyo. Untuk itu, ia mengajak peran serta kelompok tani yang beranggotakan sekitar 30-an orang agar dapat ikut serta berinovasi dan terus mengembangkan produk olahan kelapa kopyor menjadi produk yang memiliki ijin edar dan bersertifikat halal. “Sementara ini kami sedang mengembangkan minuman berbahan baku kelapa